Rabu, 11 September 2024

Koneksi Antar Materi Modul 3.3


Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Oleh : Agustinus Cristhian Damiano

CGP Angkatan 10

Kab. Barito Selatan



Tujuan Pembelajaran Khusus : 


CGP dapat melakukan koneksi antarmateri yang telah dipelajari dari modul-modul sebelumnya untuk membuat sintesa pemahaman tentang program sekolah yang berdampak pada murid.


Perasaan Saya Setelah Mempelajari Modul 3.3 : 

Perasaan saya setelah mempelajari materi “Pengelolaan Program yang Berdampak Positif Pada Murid” memberikan kesan tersendiri dan sangat senang. Saya memperoleh ilmu yang baru dan juga pengalaman baru. Selain itu saya merasa senang dan bersyukur karena memperoleh ilmu yang belum

pernah saya ketahui dan akhirnya menjadi tahu.

Saya juga memperoleh hal-hal menarik yaitu:

  1. Apabila sebelumnya saya berpusat pada guru ketika menyusun suatu program di sekolah, namun setelah mempelajari modul 3.3 ini saya akhirnya mulai menyusun program sesuai dengan kebutuhan belajar murid.

  2. Perencanaan program harus berawal dari pemetaan aset atau sumber daya di sekolah.

  3. Diperlukan strategi perencanaan program menggunakan pendekatan inkuiri apresiatif dan BAGJA. Guru dapat terlebih dahulu membuat format tujuan, sumber daya, durasi kerja, penanggung jawab 

  4. Program tersebut harus dapat menumbuhkan student agency atau kepemimpinan murid.


Apa intisari yang Anda dapatkan dari modul ini?

Modul ini menekankan pentingnya merancang dan mengelola program-program sekolah yang tidak hanya memenuhi kurikulum, tetap juga berdampak langsung pada pertumbuhan dan perkembangan murid.

  1. Student Agency (Kepemimpinan murid)

Murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Sebagai seorang manusia mereka menetapkan tujuan, melakukan refleksi, dan bertindak secara bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan. Menempatkan murid sebagai pusat dari proses pembelajaran, memungkinkan mereka untuk mengambil peran aktif dalam pengambilan keputusan terkait pendidikan mereka.

  1. Agency: Murid memiliki kapasitas untuk mempengaruhi dan mengatur proses belajar mereka sendiri, termasuk membuat pilihan dan memberikan pendapat.

  2. Peran Guru: Guru berperan sebagai pendamping yang mengurangi kontrol dan memberikan ruang bagi murid untuk berkembang sesuai dengan kodrat dan kebutuhan mereka.

  3. Empat Sifat Inti: Intensi (kesengajaan), Visi (pemikiran ke depan), Aksi (kereaktifan-diri), dan Refleksi (kereflektifan-diri) adalah sifat-sifat yang mendefinisikan agency.

  4. Manfaat: Meningkatkan motivasi, efikasi diri, dan kemampuan murid untuk belajar secara mandiri dan bertanggung jawab.


  1. Pengelolaan Program yang Berdampak Positif

Program sekolah yang melibatkan murid dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, serta memberikan ruang untuk suara, pilihan, dan kepemilikan murid. Ini membantu murid menjadi pembelajar sepanjang hayat.

  1. Suara (voice)

Murid diberikan kesempatan untuk menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan, dan mengungkapkan rasa ingin tahu mereka. Ini membantu mereka merasa dihargai dan didengar dalam komunitas belajar.

  1. Pilihan (choice)

Murid diberikan kebebasan untuk membuat pilihan dalam pembelajaran mereka, seperti memilih topik proyek atau metode belajar. Ini meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka.

  1. Kepemilikan (ownership)

Murid merasa memiliki tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Mereka mengarahkan pembelajaran mereka, berpartisipasi aktif, dan mengambil tindakan nyata berdasarkan hasil belajar mereka.


  1. Lingkungan yang Mendukung

Lingkungan sekolah yang mendukung kepemimpinan murid mencakup kesempatan untuk berpikir positif, keterampilan interaksi sosial, pencapaian tujuan akademik dan non-akademik, serta penerimaan dan pemahaman kekuatan diri dan lingkungan.

  1. Pola Pikir Positif: Lingkungan yang mendukung murid untuk menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi positif, sehingga mereka mampu melakukan hal-hal positif untuk diri sendiri dan orang lain

  2. Interaksi Sosial Positif: Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan, dan menciptakan atmosfer sekolah yang positif

  3. Keterampilan Akademik dan Non-Akademik: Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam mencapai tujuan akademik dan non-akademik, serta mengajarkan nilai ketekunan dan kerja keras.

  4. Penerimaan dan Pemahaman Diri: Lingkungan yang membantu murid menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

  5. Membuka wawasan murid: Lingkungan ini memungkinkan murid untuk menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan, atau mimpi yang manfaatnya melampaui kepentingan individu atau kelompok


Keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul sebelumnya

  1. Modul 1.1 Filosofi Ki Hajar Dewantara

Keterkaitan antara kedua modul ini adalah bahwa filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang diajarkan dalam Modul 1.1 menjadi dasar bagi penerapan konsep kepemimpinan murid dalam Modul 3.3. Dengan memahami filosofi ini, guru dapat menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembangnya kepemimpinan murid, sesuai dengan kodrat dan kebutuhan mereka


  1. Modul 1.2 Nilai dan peran guru penggerak

Nilai dan peran guru penggerak merupakan kunci keberhasilan dalam pengelolaan program yang berdampak positif pada murid. Dengan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut, guru penggerak dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, meningkatkan motivasi belajar murid, dan pada akhirnya mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik.


  1. Modul 1.3 Visi guru penggerak

Nilai dan peran guru penggerak merupakan kunci keberhasilan dalam pengelolaan program yang berdampak positif pada murid. Dengan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut, guru penggerak dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, meningkatkan motivasi belajar murid, dan pada akhirnya mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik. Dalam merencanakan dan mengelola program yang berdampak pada murid guru dapat menggunakan pendekatan inkuiri apresiatif model BAGJA. Guru terlebih dahulu memetakan aset atau sumber daya sekolah dan mengembangkan aset atau potensi untuk merencanakan program sekolah yang berdampak pada murid


  1. Modul 1.4 Budaya Positif

budaya positif menciptakan landasan yang kokoh bagi keberhasilan pengelolaan program yang berdampak positif pada murid. Ketika kedua elemen ini saling mendukung, maka proses pembelajaran akan menjadi lebih menyenangkan, efektif, dan bermakna bagi semua pihak yang terlibat.


  1. Modul 2.1 Pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid

Pembelajaran yang memenuhi kebutuhan belajar murid dan pengelolaan program yang efektif saling melengkapi. Dengan mengelola program yang berpusat pada murid, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang optimal bagi setiap individu untuk berkembang.


  1. Modul 2.2 Pembelajaran emosional dan sosial

PSE merupakan fondasi yang kuat untuk membangun program-program yang berdampak positif pada murid. Dengan mengintegrasikan PSE ke dalam pengelolaan program, maka kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan holistik murid.


  1. Modul 2.3 Coaching untuk supervisi akademik

Coaching untuk supervisi akademik berperan penting dalam meningkatkan kualitas pengelolaan program pembelajaran. Dengan memberikan dukungan dan bimbingan kepada guru, coaching dapat membantu guru untuk menciptakan program-program yang lebih efektif dan berdampak positif pada murid.


  1. Modul 3.1 Pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan seorang pemimpin

Pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan merupakan kunci utama dalam menciptakan lingkungan sekolah yang positif dan kondusif bagi pertumbuhan murid. Ketika pemimpin selalu berpegang pada nilai-nilai luhur, maka program-program yang dirancang akan lebih berdampak positif dan berkelanjutan.


  1. Modul 3.2 Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya

Pemimpin memiliki peran sentral dalam memastikan bahwa sumber daya yang ada dikelola secara efektif untuk menghasilkan program-program yang berdampak positif pada murid. Dengan kepemimpinan yang kuat, sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung pertumbuhan setiap individu.


Jelaskan perspektif program yang berdampak positif pada murid dan bagaimana program atau  kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program dapat berdampak positif pada murid?


Perspektif Program yang Berdampak Positif pada Murid

Program yang berdampak positif pada murid adalah program yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan individu dan kolektif murid, serta mendorong pertumbuhan mereka secara holistik. Program semacam ini tidak hanya berfokus pada aspek kognitif (pengetahuan), tetapi juga pada aspek afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan). Program yang efektif akan memberikan pengalaman belajar yang bermakna, relevan, dan menyenangkan bagi murid, sehingga mereka termotivasi untuk terus belajar dan berkembang.


Proses Pengelolaan Program yang Berdampak Positif

Agar program dapat memberikan dampak positif yang maksimal pada murid, maka proses pengelolaannya harus dilakukan secara sistematis dan melibatkan berbagai pihak. Berikut adalah tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan:


  1. Perencanaan

  • Libatkan Murid: Berikan kesempatan kepada murid untuk mengemukakan gagasan dan terlibat dalam perencanaan program. Ini bisa dilakukan melalui diskusi, rapat perencanaan, atau survei.

  • Integrasikan Nilai-Nilai Utama: Pastikan program mencakup nilai-nilai seperti Pancasila, kebhinekaan, gotong royong, dan kepemimpinan. Nilai-nilai ini harus ditanamkan melalui contoh dan teladan dari guru2.

  • Wujudkan Tiga Aspek Utama: Pastikan program memberikan kesempatan bagi murid untuk menyuarakan pendapat (voice), membuat pilihan (choice), dan merasa memiliki (ownership) terhadap program tersebut.

  1. Pelaksanaan

  • Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan: Melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti orang tua, komunitas, dan institusi lain untuk mendukung pelaksanaan program. Ini bisa dilakukan melalui kerjasama dengan perguruan tinggi, komunitas, atau dunia usaha.

  • Monitoring dan Evaluasi: Lakukan monitoring secara berkala untuk memastikan program berjalan sesuai rencana. Evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas program dan mencari area yang perlu diperbaiki.

  1. Evaluasi

  • Kumpulkan Data: Gunakan berbagai metode seperti survei, wawancara, dan observasi untuk mengumpulkan data tentang pelaksanaan dan dampak program2.

  • Refleksi dan Perbaikan: Ajak murid dan pemangku kepentingan untuk melakukan refleksi bersama. Gunakan hasil evaluasi untuk memperbaiki dan mengembangkan program di masa depan.


Program yang berdampak positif pada murid merupakan investasi jangka panjang yang akan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, program atau kegiatan sekolah dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara efektif untuk memberikan dampak positif yang maksimal pada murid. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar